Rabu, 16 Februari 2022

Diduga PT. Yetty Dharmawan Kerja Jalan Hotmix Rp 15,4 M Tanpa Agregat



Ende, Voice News.Id - Diduga PT. Yetty Dharmawan (YD) melaksanakan pekerjaan rehabilitasi jalan Kaburea (Bts. Kabupaten – Maukaro – Nabe  (Hotmix/Hrs base) yang dibiayai dari dana Pinjaman PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tanpa menggunakan agregat B dan agregat A sebagai pondasi jalan.

Demikian hasil investigasi wartawan di lokasi pekerjaan pada awal Bulan Februari 2022 di ruas jalan Maukaro – Nabe.

“Kontraktor pake kerikil kali campur dengan kerikil gunung Bapa. Mereka gilas lalu siram aspal (Prime coat/aspal perekat, red), kemudian langsung hotmix. Mereka tidak pake kerikil dari Crusher (mesin pemecah batu, red) karena tidak ada mesin itu di sini Bapa,” ujar seorang warga Maukaro yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui di sekitar lokasi proyek.

Berbekal keterangan warga tersebut, wartawan mencoba menelusuri pekerjaan yang belum selesai  di hotmix. Ternyata apa yang dikatakan warga tersebut memang benar adanya. Pada bagian yang belum di hotmix, tampak tak ada sebutir agregat B dan A (hasil produksi mesin pemecah batu).

Yang terlihat hanya butiran kerikil dan pasir kali mati (berwarna coklat kemerahan karena berkadar lumpur tinggi, red) yang sudah digilas. Tampak Aspal perekat disiram seadanya, lalu dimulai titik nol (titik awal pekerjaan). 


Kondisi yang sama terlihat di beberapa titik yang berbeda di Maukaro. Tampak dengan sangat jelas, tumpukan material berupa kerikil kali mati (berkadar lumpur tinggi, red), kerikil gunung, dan ada pula campuran kedua material tersebut. Material tersebut ditumpuk disisi badan jalan karena belum dihampar. 

Wartawan coba menggali tumpukan itu dengan tangan dan ternyata material tersebut mengandung bongkahan-bongkahan lumpur. Bongkahan lumpur yang ditemui sepanjang perjalanan, besarnya bervariasi dari sebesar kepalan tangan anak-anak hingga sebesar buah kelapa.  Perjalanan pun kembali dilanjutkan dan kondisi material yang digunakan di ruas jalan tersebut tak berbeda dengan material yang digunakan sejak titik nol. 

Setelah beberapa kilometer menelusuri ruas tersebut, wartawan melihat sekelompok pekerja yang sedang melakukan pekerjaan hotmix di salah satu desa yang dilintasi ruas jalan tersebut. Tampak aspal perekat disiram seadanya diatas hotmix lama (hotmix lama tidak dibongkar, red). 

Terlihat 1 unit Finisher sedang menghampar hotmix diatas hotmix lama yang siram aspal perekat. Sedangkan satu unit  Tandem Roller sedang menggilas hotmix yang telah dihampar. Disekitar lokasi tersebut, tampak beberapa unit dump truk pengangkut hotmix sedang mengantri untuk menumpahkan hotmix ke Finisher.

Sementara itu, di salah satu bukit yang telah di hotmix, tampak sekitar 40 meter badan jalan telah retak, amblas dan pecah. Diduga lapisan fondasi aspal tersebut tidak menggunakan agregat A dan B. Hal itu terlihat dari material yang terbongkar di bibir jalan yang amblas.

Dari papan proyek, diketahui proyek tersebut bernilai Rp 14.469.990.000 (lima belas milyar empat ratus enam puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah). Kontrak kerja bernomor PUPR.BM.05.01/602/105/IX/2021, tertanggal 27 September 2021. Dana bersumber dari Pinjaman Daerah – PT. SMI.

Panjang jalan yang ditangani 8,26 KM. Waktu pelaksanaan 210 hari kalender. Lokasi Kabupaten Ende. Kontraktor Pelaksana PT. Yetty Dharmawan. Konsultan Pengawas, PT Dimensi Ronakon.

Direktur PT. Yety Dharmawan, Sony yang dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp terkait tidak digunakannya agregat B dan A  dalam proyek tersebut mengatakan, untuk proyek rehabilitasi jalan Ruas Kaburea-Maukaro-Nabe, ada 3 jenis konstruksi yang digunakan. “Pada paket Kaburea (Bts. Kab) - Maukaro - Nabe terdiri dari beberapa type konstruksi penanganan. Type I dengan penanganan konstruksi hotmix (HRS-Base) di atas badan jalan eksisting,” jelasnya.

Untuk Type II, lanjut Sony, rehabilitasi jalan dilaksanakan dengan penanganan konstruksi hotmix (HRS-Base) di atas lapis pondasi agregat A. “Sedangkan type III dengan penanganan konstruksi hotmix (HRS-Base) di atas lapis pondasi Agregat B dan Agregat  A,”  bebernya. (vn/gel)

Share:

0 comments:

KASUS VINA TERBONGKAR

IKLAN BANNER

GALERY BUDAYA SUMBA

Label

PANORAMA PANTAI LAMALERA

BERITA TERBARU

GALERY BUDAYA MASYARAKAT SABU