Kamis, 08 Juni 2023

Kegiatan Normalisasi Jalan Trans-Timor Raya Akibat Longsor Takari Akan Segera Rampung


Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX NTT, Agustinus Junianto


Kupang, Voice News.Id - Progress kegiatan normalisasi Jalan Trans-Timor Raya Kilometer 73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tertimbun material longsor pada bulan Februari 2023 lalu saat ini sudah mencapai 86 persen dari target 46 persen. Proyek penanganan bencana tersebut diperkirakan akan rampung diakhir bulan Juni 2023 ini.

Demikian disampaikan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX Provinsi Nusa Tenggara Timur, Agustinus Junianto saat diwawancarai wartawan tim media ini pada Rabu (07/06/2023) di Kupang.

“Saat ini progressnya sudah 86 persen dari target 46 persen. Bulan ini (Juni 2023, red) kita bisa selesaikan,” ujar Junianto. 

Menurut Agustinus Junianto, pengerjaan proyek tersebut berjalan baik, karena didukung oleh tim kerja yang baik dan perlatan memadai dan jumlah yang cukup. Alat berat dimaksud antara lain seperti excavator, bull dozer, dumb truck, dan vibro. 

“Saat ini masih ada 3 unit bull dozer, 2 unit excavator, 4 unit dumb truck yang kapasitas muatannya 10 ton, juga 20 unit dumb truck kapasitas muatan 4 ton, vibro 1 unit. Jumlah alat kerja demikian, karena pekerjaan proyek saat ini tinggal pembersihan saja. Sementara waktu di awal pengerjaan, kurang lebih ada 8 unit excavator, 3 unit vibro, 3 bull dozer, dan dumb truck,” sebut Junianto.

Kabalai BPJN NTT itu juga mengungkapkan, anggaran pengerjaan proyek tersebut senilai Rp 10.099.000.000 (Sepuluh Miliar Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah). Namun anggaran tersebut belum masuk di dalam DIPA, karena pengerjaannya menggunakan anggaran/dana darurat. “Jadi kita tunjuk penyedia dulu yang mampu (untuk kerjakan, red), sambil kita proses administrasinya," paparnya.

Pada tanggal 5 Juni 2023, lanjut Junianto, telah dandatangan persetujuan dana oleh Menteri (PUPR). Dana ini sudah termasuk pengerjaan jalan sementara kurang lebih 580 meter. Lokasinya sekitar 200 meter sebelum masuk titik longsor Takari,” jelas Junianto.

Dirinya berharap, bilamana perbaikan jalan di titik longsor selesai dikerjakan, jalan sementara yang saat ini jadi alternatif lalu lintas pengguna jalan, masih tetap dipakai untuk akses masyarakat ke gereja atau ke sungai, agar membantu aktifitas masyarakat di sekitarnya.

Namun, lanjut Junianto, dalam proses pengerjaan kerusakan di titik longsor tersebut pada 26 April 2023, terjadi longsor susulan sepanjang 20 meter. Hal ini terjadi, karena ditemukan bahwa masyarakat  membuat embung resapan air di bagian atas titik longsor pertama. Junianto pun meyakinkan, bahwa material longsor tersebut juga telah dibersihkan. 

“Saat ini, pihaknya meminta para petugas BPJN NTT di lapangan yang sedang bertugas untuk membuatkan saluran untuk mengalirkan air, dan tidak membendung air sehingga air dapat dibuang melalui jalur yang tepat,” ujarnya.

Seperti diketahui, longsor yang terjadi pada Februari 2023 lalu di lokasi tersebut sempat memutus akses transportasi darat dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang menuju daerah lainnya di NTT (Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, termasuk ke Dili-Timor Leste). (vn/adv/tim)

Share:

0 comments:

KASUS VINA TERBONGKAR

IKLAN BANNER

GALERY BUDAYA SUMBA

Label

PANORAMA PANTAI LAMALERA

BERITA TERBARU

GALERY BUDAYA MASYARAKAT SABU